CERITA ASLI PANAS - Aku seorang lakilaki berumur 29 tahun dan sudah berkeluarga dengan satu anak, Saat ini aku tinggal di daerah pinggiran Jakarta dan berdekatan dengan kakak sepupu perempuanku.
Kakak sepupu perempuanku itu namanya Ninik, aku biasa memanggilnya Mbak Ninik. Usainya sekitar 35 tahun dan sudah mempunyai 3 anak. Mbak Ninik mempunyai badan sedikit besar tapi enak dilihat, kulitnya hitam manis dengan rambutnya yang dipotong pendek. Mbak Ninik orangnya sangat terbuka, kami sering mengobrol tentang halhal sex.
Sebenarnya sudah dari dulu aku sangat terobsesi untuk bisa menikmati tubuh Mbak Ninik meskipun dia terhitung masih saudara dekat, tapi entah kenapa keinginan itu tak bisa aku bendung bahkan kian hari semakin besar saja. Tapi semuanya itu hanya sebatas khayalan saja karena untuk berterus terang, pada saat itu aku rasakan sangat tak mungkin.
Sebenarnya keluarga Mbak Ninik pada saat itu sedang mengalami masalah karena suaminya ternyata kawin lagi dan telah mempunyai anak, suaminya pun sangat jarang ada dirumah, hal itu aku ketahui dari Mbak Ninik sendiri ketika dia mampir ketempat kerjaku untuk sekedar mengobrol.
Aku sangat suka cara berpakaian Mbak Ninik, dia selalu memakai pakaian yang ngepas di badan hingga lekuklekuk tubuhnya sedikit tergambar, bentuk pantat dan payudaranya yang menonjol membuatku semakin tergilagila.
Suatu ketika waktu Mbak Ninik datang ketempatku, aku sedang sendiri karena satu anak buahku sedang nagih sedangkan yang dua pergi ke proyek. Saat itu aku sedang iseng main komputer.
Sendirian aja Cen, yang lain pada kemana? Tanyanya sambil melangkah masuk lalu duduk tak begitu jauh dari tempatku.
Iya nih Mbak, yang lain lagi pada keluar. Dari rumah apa dari mana Mbak? Jawabku sambil melihatnya.
BACA JUGA : SUKA BERMAIN JUDI LANGSUNG SAJA KLIK DI SINI !!
Saat itu Mbak Ninik memakai baju semi kaos yang agak ketat sedangkan celana bahannya menempel ketat.
Dari rumah, sengaja kesini, pusing dirumah melulu, lagi ngapain Cen? Matanya memandang ke arah layar monitor komputer yang memainkan video clip musik, padahal sebelumnya aku sedang menonton BF.
lagi iseng aja Mbak, Aku melirik padanya, dan terlihat teteknya membusung karena dia duduk dengan menyandarkan punggungnya di kursi.
Eh Cen kalau komputer bisa nggak buat nyetel film vcd? Mbak Ninik bertanya.
Ya bisa dong, apalagi film BF, bisa banget. Eh.. Mbak Ninik udah pernah belum nonton BF, Kuberanikan diri memancing pembicaraan yang agak ngeres.
Ya pernah dong, kemarin aku baru nonton di rumah Bu Bambang, dia punya banyak lho vcd BF, kadangkadang aku pinjem buat distel di rumah, tapi aku kurang begitu suka yang dibuatbuatnya keterlaluan, aku sukanya yang apa adanya, Jawabnya.
Ternyata Mbak Ninik doyan juga nonton BF, ini kesempatan buatku, untungnya aku punya banyak file porno di komputerku hasil dari ngedownload dari internet.
Terus kalau habis nonton Mbak Ninik kepengen gituan gimana?, kan suami Mbak Ninik sekarang jarang di rumah,
Ya pusing lah terus uringuringan apalagi kalau inget suamiku lagi ngelonin yang lain makin panas aja, palingpaling ya usaha sendiri aja,
Usaha sendiri gimana Mbak? Tanyaku purapura nggak ngerti.
Ya usaha sendirilah dari pada nggak ada pelampiasan. Ah kamu purapura nggak tahu. Eh Cen kamu punya nggak film gituan,
Ahirnya tanpa kutawari Mbak Ninik malah meminta, ini yang aku tunggutunggu, nonton film porno bareng Mbak Ninik pasti asik, adapun akhirnya bagaimana aku tak memikirkannya yang penting tahap awal terlalui.
Banyak Mbak, Mbak Ninik mau yang kaya gimana? Aku menantangnya.
Kalau ada sih yang pemainnya orang biasabiasa aja yang bukan bintang film porno Kata Mbak Ninik seperti menawar.
Wah kayaknya selera kita sama Mbak, justru yang yang biasabiasa aja yang banyak, soalnya saya juga nggak suka yang terlalu dibikinbikin, Kataku mengiyakan keinginannya.
Kemudian ku buka file film pornoku, aku pilih yang ku anggap bagus lalu ku jalankan di komputer. Terlihat di layar seorang wanita seumuran Mbak Ninik dengan bentuk tubuh yang sepertinya juga sama sedang merayu lelaki muda. Setelah beberapa saat, dan film yang kustel semakin hot ku lihat Mbak Ninik begitu menikmati. Mbak Ninik menarik kursi yang didudukinnya agar lebih dekat ke layar monitor, yang berarti tubuh Mbak Ninik juga semakin mendekat pada tubuhku bahkan nyaris bersinggungan. Aku semakin menikmati keadaan yang terjadi meskipun saat itu aku tetap menunggu situasi ideal seperti yang aku impikan selama ini.
Nah film seperti ini yang Mbak Ninik Suka, eh.. Cen gedein dikit dong volumenya, nggak enak kalau nggak denger suaranya, Pinta Mbak Ninik.
Aku menuruti keinginannya yang padahal keinginanku juga, semakin asyik rasanya kalau mendengar wanita mendesahdesah menikmati persetubuhan. Diluar hujan mulai turun hingga menambah semakin erotisnya saat itu.
Mbak Ninik, saya sudah nggak tahan nih, Akhirnya aku beranikan diri untuk memulai.
Mbak Ninik tak menjawab hanya kulihat dia menarik nafas resah matanya tak lepas dari adegan yang terjadi di layar monitor.
Enak kayaknya yah kalo lagi begituan aku diperlakukan seperti itu. Suami Mbak Ninik sih nggak pernah deh kayak gitu, biasanya langsung tancap aja, sebentar lalu udahan, tinggal aku yang pusing sendiri, Mbak Ninik berkata ngedumel, badannya selalu bergerakgerak resah tak mau diam, mungkin hal itu berarti Mbak Ninik sudah terkontaminasi halhal erotis seperti juga yang kualami akibat dari adeganadegan penuh nafsu yang kami tonton.
Sampai pada akhirnya tanganku kujamahkan pada tangannya, kuremas pelan sambil menunggu reaksinya. Setelah aku tahu tidak ada penolakan, lalu tangannya kubimbing ke arah pangkal pahaku dan kuletakan diatas kemaluanku dengan posisi telapak tangan Mbak Ninik menghadap kebawah dalam keadaan seperti akan mencengkram kemaluanku berharap Mbak Ninik melakukannya sendiri. Karena tidak tahan, tanpa menunggu lagi akhirnya kuremasremaskan tangan Mbak Ninik pada penisku.
Tapi apa yang terjadi selanjutnya, Mbak Ninik malah memasukan sendiri tangannya kedalam celanaku dan meraih isinya lalu meremas dan sesekali mengocok batang penisku, ku rasakan juga ibu jarinya kadangkadang mengeluselus kepala penisku terasa agak geli tapi semakin menambah tinggi libidoku. Dalam situasi seperti itu aku tak mau tinggal diam, ku tarik tubuh Mbak Ninik agar semakin dekat hingga seperti berpelukan dengan posisi tubuh Mbak Ninik agak miring didepan tubuhku, tanganku mulai meremasremas teteknya dari luar bajunya. Setelah puas dari luar, kumasukan kebalik bajunya dan meremasnya meskipun masih tertutup BH.
Akhirnya tanganku menelusup ke balik BH nya, kurasakan sesuatu yang empuk dan kenyal terpegang. Aku meremasnya dengan agak geregetan, kuremasremas teteknya bergantian kiri dan kanan tak lupa pentilnya kupelintirpelintir. Nafas Mbak Ninik ku dengar semakin menderu sedangkan tangannya tetap meremasremas penisku, tapi penisku sekarang sudah berada di luar karena Mbak Ninik telah melepas kancing dan menurunkan seleting celanaku.
Cen kalau ada orang gimana? Mbak Ninik bertanya dengan terdengar agak khawatir.
Tenang aja Mbak anakanak paling cepet sore nanti baru pulang, udah gitu kan lagi hujan, Aku coba menentramkannya.
Kita pindah ke kamar aja yuk! Mbak Ninik akhirnya mengajaku untuk pindah ke kamar yang terletak di ruangan sebelah, tempatku beristirahat kalau siang sedangkan kalau malam dipakai untuk tidur anakanak.
Ayo..!, Aku mengiyakan, lalu berdiri dan mengancingkan celanaku.
Mbak Ninik berjalan duluan menuju kamar sedang aku mematikan film yang masih berlangsung dimana beberapa saat tadi sudah tidak menarik lagi karena ada yang sesuatu yang lebih menarik yang aku lakukan bersama Mbak Ninik. Tak kumatikan kompoter lalu kususul Mbak Ninik ke kamar.
Sampai di kamar kulihat Mbak Ninik sudah berbaring di atas kasur masih dengan bajunya. Kututup pintu lalu berjalan mendekatinya dan langsung ku peluk tubuhnya. Kucium bibirnya sambil lidahku kumasukan kedalam mulutnya lalu dihisapnya, kemudian gantian lidahnya ku hisaphisap. Ciumanku kini kuarahkan kelehernya, kuciumi lehernya dan kupingnya tercium wangi farfum yang menguap dari tubunya.
Ah.. Sshh.., Mbak Ninik mendesisdesis ketika tangan kananku kumasukan kedalam celananya, lalu kueluselus belahan diantara pahanya yang kurasakan berbulu tapi tidak terlalu banyak. Jari tanganku menjepitjepit dan mencubitcubit kelentitnya kemudian kumasukan jariku kedalam lubang senggamanya kuputarputar dengan gerakan maju mundur.
Kulihat Mbak Ninik semakin gelisah menahan nafsunya yang semakin tinggi terkadang keluar keluahan dari mulutnya seperti orang kesakitan tapi aku yakin itu karena kenikmatan yang sedang dirasakannya.
Ah.. Cen Mbak Ninik suka nggak tahan kalau di pegang itunya aahh.. Mbak Ninik buka aja celananya ya! Kata Mbak Ninik sambil membuka celana dengan cara mengangkat pantanya lalu menurunkan celananya, aku membantunya dengan menarik nya sampai terlepas dari kakinya, dan tampaklah sepasang kaki gempal dengan celana dalam warna merah mudanya yang masih melekat, menutupi setangkup daerah paling sensitifnya.
Ku eluselus kedua kaki Mbak Ninik lalu kuciumi pahanya bergantian menuju ke atas ke arah selangkangannya. Tanganku berpindahpindah antara mengelus paha mulusnya dan meremas kedua bongkahan pantatnya kenyal.
Ciumanku semakin mendekati mekinya yang masih ditutupi celana dalam. Sampai di pangkal pahanya lidahku kusapusapukan mengelilingi daerah sekitar kemaluannya, kuciumi permukaan mekinya dari atas celana dalamnya, kemudian pelanpelan kutarik CD nya dari arah belakang, sedangkan bibir dan lidahku tetap menciumi daerah sekitar selangkangannya. Setelah CD Mbak Ninik terlepas, tampaklah belahan mekinya yang dihiasi bulubulu yang tidak telalu tebal. Kupandangi sebentar, kuarahkan bibirku ke kemaluannya kuciumi dan kusapusapukan lidahku, sedangkan kelentitnya ku kenyotkenyot dan kujepit dengan bibirku. Hidungku mencium aroma kemaluan Mbak Ninik yang unik membuatku semakin bernafsu.
Meki Mbak Ninik wangi pake apa Mbak? Tanyaku pada Mbak Ninik.
Mbak Ninik tak menjawab hanya desahan yang keluar dari mulutnya.
Aahh.. Terus.. Ahh, Mbak Ninik mencercercau dan bergerakgerak sedikit liar, terkadang pantatnya dinaikan keatas hingga kepalaku ikut terangkat, tangannya meremasremas rambutku, terkadang menekan kepalaku ke arah kemaluannya.
lidahku kini kutusuktusukkan kedalam mekinya yang sudah berlendir hingga semakin basah bercampur dengan air liurku. Jari tanganku mengeluselus lubang duburnya lalu kumasukan juga ke dalam vaginanya, kuputarputar jariku dalam meki Mbak Ninik lalu kugerakkan maju mundur. Terkadang kelentitnya kutarik dan kukenyotkenyot.
Enak nggak Mbak? Tanyaku sambil wajahku tengadah untuk melihat wajahnya.
Mata Mbak Ninik sedikit merem dan bibir bawahnya sedikit digigit.
Heueuh enak banget Cen, Mbak Ninik belum pernah diginiin sama suami Mbak Ninik aahh.. Jawab Mbak Ninik.
Sambil terus menciumi vaginanya yang harum tanganku menulusup kebalik bajunya, kuangkat BH nya keatas teteknya. Kupegang dan kuremasremas teteknya dan kupilinpilin pentilnya bergantian.
Cen buka dong bajunya! Pinta Mbak Ninik padaku.
Kuhentikan kegiatanku, kulepas semua yang menempel di tubuhku, sementara itu Mbak Ninik juga melepas baju dan BH nya, dan sekarang aku dan Mbak Ninik sudah samasama bugil. Kupeluk lagi Mbak Ninik kuciumi bibirnya, kuremasremas teteknya, kupermainkan vaginanya dengan cara memilinmilin kelentitnya dan memasukan dan memutarmutarkan jariku didalamnya. Sementara itu tangan Mbak Ninik memegang, mengeluselus dan terkadang mengocok penisku yang sudah tegang.
Kini Mbak Ninik yang aktif bergerak diatas tubuhku sedangkan aku hanya telentang meresapi kenikmatan. Bibir dan lidahnya menciumi dan menjilati terkadang digigigigitnya puting susuku, lalu turun ke bawah dan akhirnya penisku ku dijadikan mainan. Mbak Ninik mengocok kemaluanku dengan cara memasuk dan mengeluarkan oleh mulutnya, lidahnya mengulasulas kepala penisku. Biji pelirkupun tak luput dikenyotkenyotnya, sedangkan tanganku meremasremas rambutnya.
Mbak gedean mana punya saya sama punya suami Mbak Ninik? Tanyaku ingin tahu.
Gedean punya kamu sedikit, Jawab Mbak Ninik sambil tetep mempermainkan kemaluanku.
Kemudian Mbak Ninik bangkit dan mengangkang di atas tubuhku.
Mbak Ninik di atas yah..! Pintanya.
Memangnya kenapa kalau di atas, Mbak? Tanyaku.
Soalnya kalau di atas puas, kan yang banyak bergerak yang diatas makanya Mbak Ninik bisa cepet sampai, Mbak Ninik menjelaskan.
Mbak Ninik mengatur posisinya dengan meletakan pantanya diatas kemaluanku. Kedua kakinya dilipat sejajar pahaku lalu tangannya menuntun penisku dan meletakan kepala penisku di antara bibir mekinya dan persis ditengah lobang vaginanya. Setelah dirasa pas perlahanlahan Mbak Ninik menekan pantatnya hingga penisku terbenam ke dalam vaginanya, setelah sampai dasar nya pantatnya diayunkan naik turun dengan simultan. Tetek Mbak Ninik ikut terayunayun karena gerakan naik turunnya. Tetek Mbak Ninik sudah agak kendor tapi masih terlihat indah dengan ukuran yang sesuai dengan tubuhnya, tanganku meremasremasnya terkadang ku angkat badanku agar aku dapat mengulum putingnya dan menjilati buah dadanya.
Oh enak banget.. Aahh.., Mbak Ninik mengerangngerang.
Kuimbangi gerakan Mbak Ninik dengan mengangkat pantat apabila pantat Mbak Ninik menekan pantatnya hingga rasanya kemaluanku menyentuh dasar vaginanya. Terkadang tubuh Mbak Ninik tidur diatasku sambil tetap beggerakan pantanta. Mulutnya tak henti berdesis pelan. Setelah beberapa saat gerakan Mbak Ninik semakin cepat dan tangannya mencengkram dadaku.
Ahh.. Mbak Ninik mau sampai sshh.. Aahh, Rupanya Mbak Ninik sudah mau klimaks. Aku semakin semangat meremasremas dan memilinmilin putingnya, sedangkan tanganku yang satunya menowel dan mencubiti kelentitnya. Dan Akhirnya,
Aahh..! Mbak Ninik melenguh kenikmatan.
Tubuhnya mengejang diatas tubuhku dengan bibirnya melekat erat pada bibirku, kemudian perlahanlahan tubuhnya melemah sampai akhirnya terdiam di atas tubuhku. Sedang penisku masih tertancap di vaginanya. Kurasakan mekinya penuh cairan.
Gimana Mbak..? Kita main lagi yah? Aku mengajaknya untuk kembali bercinta karena aku belum apaapa.
Nanti sebentar Mbak Ninik masih cape, Jawabnya.
lalu setelah Mbak Ninik sedikit segar kami mulai bercinta lagi.
Mbak, nungging ya Mbak!
Aku meminta Mbak Ninik untuk bercinta dalam posisi dimana aku di belakangnya tapi tidak benarbenar nungging. Mbak Ninik tidur telungkup dengan pantat sedikit mendongak dengan di ganjal bantal. Dalam posisi ini selain kenikmatan dengan terbenamnya penis ke dalam vagina juga pantat montok Mbak Ninik bisa puas aku nikmati.
Ku arahkan penisku ke vaginanya, setelah pas kudorong pelan sampai mentok, lalu kuangkat, kemudian kuayunkan pantatku maju mundur. Saat itu posisi tubuhku berada di atas tubuh Mbak Ninik dari arah belakang. Sambil memajumundurkan pantatku wajahku menciumi rambut Mbak Ninik dan tanganku meremasremas teteknya dari belakang. Terkadang jari tanganku mencolokcolok dan mengulasulas lubang anusnya. Setelah beberapa saat aku merasa sudah akan klimaks, kuminta Mbak Epi berbalik untuk memakai gaya konvensional.
Mbak, balik dong saya mau sampai nih, Pintaku.
Iya Mbak Ninik juga mau sampai juga nih. Jawabnya.
lalu Mbak Ninik membalikan badannya kakinya mengangkang. langsung saja kumasukan penisku ke dalam mekinya dan menggerakgerakan pantatku kali ini dengan agak kasar.
Aahh.. Ahh.. Kita keluarin bareng ya Cen, Kata Mbak Ninik sambil mendesahdesah.
Mbak Ninik pilinpilinin puting susu saya dong! Aku memintanya.
Karena kenikmatan yang kudapat akan semakin maksimal apabila puting susuku dipilinpilin.
Mbak Ninik memilinmilin putingku dan tanganku pun meremasremas teteknya. Bibirku dan bibir Mbak Ninik saling berpagutan sambil saling sedot lidah, hingga akhirnya kurasakan sesuatu mendesak untuk di keluarkan yang di sertai kenikmatan tiada tara. Aku melihat Mbak Ninik juga mengalami hal yang sama dengan ku.
Mbak Ninik saya mau keluar.., Kataku.
Mbak Ninik juga mau keluar nih , Mbak Ninik menjawab.
Dan ahirnya sambil kuhujamkan penisku dengan keras kedalam meki Mbak Ninik, spermaku keluar membasahi vagina Mbak Ninik. Mbak Ninik juga sama denganku, kami saling berpagutan menuntaskan kenikmatan bersamasama.
Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa kenikmatan, tubuhku masih berada di atas tubuh Mbak Ninik, perlahan ku gulingkan tubuhku ke samping Mbak Ninik. Ada rasa ngilu pada penisku ketika terlepas dari meki Mbak Ninik.
Mbak Ninik puas banget Cen, sudah lama banget Mbak Ninik nggak ngerasain yang seperti tadi., Mbak Ninik mengungkapkan kepuasannya.
Saya juga Mbak, dan kalau nantinanti Mbak Ninik kepengen lagi saya selalu siap, Aku menimpalinnya sambil tanganku merabaraba teteknya.
Eh, udah yu, nanti keburu ada yang datang, Kata Mbak Ninik, dia bangkit dari tidur lalu meraih pakaiannya, mengenakannya lalu keluar menuju kamar mandi. Akupun berdiri, mengenakan pakaian lalu berjalan menuju kantorku, tak lama kemudian Mbak Ninik menyusul gantian aku yang ke kamar mandi.
Kami membicarakan tentang halhal lain beberapa saat, lalu anak buahku datang, Mbak Ninik pamit pulang. Setelah kejadian itu, kami tak pernah membahasnya meskipun Mbak Ninik tetap rutin datang ke kantorku. Sesungguhnya aku sangat ingin mengulanginya lagi tapi ada rasa segan untuk mengutarakannya ke Mbak Ninik, aku pikir lebih baik menunggu saja. Baik Aku maupun Mbak Ninik tak pernah menunjukan bahwa kami pernah bercinta, semua berlalu seperti terjadi apaapa.
Sampai suatu malam, suami Mbak Ninik datang ke rumahku untuk meminta tolong memperbaiki komputernya yang baru dibeli tidak bisa di operasikan mungkin karena dimainin anakanaknya. lalu kami pergi ke rumahnya, ku chek komputernya dan ku bilang bahwa besok pagi saja memperbaikinya karena harus diinstal ulang dan membutuhkan waktu agak lama, kebetulan besok aku tidak begitu sibuk. Waktu itu Mbak Ninik memakai daster, membuat aku horny. Mbak Ninik lalu nimbrung ngobrol beberapa saat kemudian aku pulang.
Besok paginya sekitar jam 7, setelah pamit dengan istiruku aku ke rumah Mbak Ninik. Sesampainya di sana aku bertemu dengan suaminya Mbak Ninik yang sudah bersiapsiap berangkat kerja, Mbak Ninik sedang mandi ketika itu sedangkan anakanaknya sudah berangkat sekolah diantar pembantunya. Setelah ngobrol beberapa saat suaminya lalu berangkat kerja dan aku langsung meperbaiki komputernya. Mbak Ninik kemudian keluar dari kamarnya, rambutnya masi terlihat basah, menghampiriku lalu berbasabasi sebentar lalu pergi ke ruangan lain, aku kembali konsentrasi ke komputer. Sebetulnya saat itu aku sangat berharap kejadian dulu bersama Mbak Ninik dapat terulang kembali, tapi aku nggak berani untuk memulai.
Proses instal sedang komputer sedang berlangsung dan aku menunggunya sambil sesekali melihat layar TV. Tibatiba terdengar suara Mbak Ninik memanggil dari ruang tamu.
Cen, kesini deh.
Ada apa Mbak? Sahutku, kemudian berjalan ke arah ruang tamu. Ku lihat Mbak Ninik sedang duduk di sofa sambil membaca majalah, dia memakai kaus dan kain membalut bagian bawah tubuhnya, lalu aku menghampirinya.
Komputernya sudah selesai belum?, Dia bertanya.
Belum masih lama Mbak, kenapa Mbak?
Sini deh! Dia memintaku duduk di sampingnya. lalu aku duduk di sampingnya tercium wangi sabun dari tubuhnya.
Mbak Ninik kepengen nihl Akhirnya waktunya datang juga, aku faham keinginan Mbak Ninik untuk bercinta.
Disini?, nanti kalau pembantu Mbak Ninik pulang gimana?
Nggak, dia pulangnya jam l0,
Setelah mendengar jawabannya langsung ku peluk tubuh Mbak Ninik, ku cium bibirnya dan kami saling berpagutan, sedang tanganku kumasukan ke dalam bajunya dan ternyata Mbak Ninik tidak memakai BH. Kuremasremas teteknya. Tangan Mbak Ninik masuk ke dalam celanaku dan mempermainkan penisku.
Mbak, kaosnya di lepas ya!, Pintaku.
Mbak Ninik langsung melepas kausnya sedang kan aku, kuturunkan celanaku sebatas paha hingga penisku yang mulai tegang keluar. Aku tidak berani melepas pakaian.
Mbak nungging dong Aku memintanya.
Nungging gimana? Dia bertanya untuk memastikan posisinya.
Aku atur posisi badan Mbak Ninik, lututnya menempel di lantai sedangkan badannya di atas sofa. Setelah posisinya kurasa enak, ku angkat kain yang menutupi bagian bawah tubuhnya dan ternyata dia juga tidak memakai CD. Mulai kuarahkan ke lobang mekinya, ku tekan pantatku lalu ku ayun. Sambil mengayunkan pantat, kuciumi tengkuk dan rambutnya, sedang tanganku duaduanya meremas teteknya. Dari mulutnya ku dengar desis perlahan.
Cen Mbak Ninik di atas yah! Dia meminta mengubah posisi. Aku lalu duduk bersandar di atas Sofa, tubuh Mbak Ninik naik ke atas tubuhku, tangannya membimbing penisku ke arah lubang mekinya. Di gerakannya pantatnya naik turun dan kuimbangi dengan gerakan pantatku menekan keatas apabila pantatnya menekan ke bawah.
Bibir Mbak Ninik melumat dengan rakus bibirku, sedangkan tanganku meremasremas bongkahan pantatnya. Terkadang kuciumi teteknya dan kukenyotkenyot pentilnya, kepalanya menengadah keatas.
Beberapa saat kemudian,
Mbak Ninik mau keluar aahh!! Dia berbisik ketelingaku sambil menggerakan pantatnya semakin cepat.
Aku pun merasakan hal yang sama lalu kuminta Mbak Ninik untuk memilinmilin pentil susuku. Aku semakin bergairah mengimbangi gerakan yang di lakukan Mbak Ninik. Kuciumi lagi teteknya sambil di remasremas.
Akhirnya, saatnya tiba, Mbak Ninik menekan mekinya sedemikian rupa dan akupun menekan pantatku sampai penisku serasa mentok. Tubuhku dan Tubuh Mbak Ninik berpelukan erat dengan mulut saling berpagutan. Spermaku keluar membanjiri mekinya. Sampai beberapa saat kami tetap saling berpelukan menikmati sisa kenikmatan.
Komentar
Posting Komentar