CERITA ASLI PANAS - Hari ini aku sudah siap berangkat ke sekolah tapi ada yang beda padaku, Hari ini aku bangun terlalu pagi dan membuat kedua orang tuaku kaget dengan sikapku, mereka tidak tahu kalau aku melakukan hal ini karena aku ingin berpapasan dengan tante Nisa, seorang wanita dewasa yang sering jalan pagi di sekitar komplek ini dan saat ini aku memang sedang mencari perhatiannya.
Tante Nisa merupakan wanita yang kalau di lihat umurnya pasti antara 35 tahunan, tapi dia terlihat mengangumkan bahkan masih terlihat seperti anak muda yang seusia dengan kakak cewekku yang masih duduk di bangaku kuliah. Sedangkan aku bernama Bondan dan saat ini aku masih seorang pelajar SMU yang memang getol-getolnya memperhatikan seorang wanita.
Sebenarnya di sekolah aku sudah mempunyai seorang cewek yang seumuran bahkan satu kelas denganku. Tapi aku belum pernah melakukan adegan layaknya dalam Film Dewas dengannya, paling hanya sekedar berpegangan tangan atau paling jauh mencium pipinya dan hal itu sudah mampu membuat hatiku berdebar-debar, Alya namanya diapun sering membantuku dalam hal pelajaran.
Yang membuat aku suka melihat tante Nisa adalah dia memiliki toket yang lumayan gede. Apalagi ketika dia memakai baju oleh raga yang serba ketat maka akan terlihat lekuk tubuhnya yang sintal dan begitu montok tidak terkecuali juga toket gedenya, di tambah tante Nisa sering melemparkan senyuman padaku dan hal itu juga yang sering terbayang di mataku.
Sebagai anak muda yang sudah beranjak dewasa sudah semestinya aku membayangkan hal-hal yang membuat aku dapat memuaskan hasratku. Seperti halnya membayangkan melakukan adegan dalam film dewasa, dan yang paling aku bayangkan kali ini adalah ngemot toket gede tante Nisa. Karena sepertinya dia sengaja mempertontonkan toketnya padaku di selingi juga dengan senyuman manisnya.
Ketika motorku melewati taman komplek, benar saja aku melihat tante Nisa sedang melakukan gerakan senam sendirian di tengah taman. Akupun menghentikan laju motorku dan langsung menghampiri tante Nisa” Pagi tante. ” Dia menoleh ke arahku lalu melempar senyum dan berkata ” Bondan.. pagi bener berangkatnya. ” Akupun menjawab dengan menggodanya ” Emang sengaja pingin melihat wajah seger tante.. ” Terdengar tertawa renyahnya.
Aku senang banget melihat tante Nisa terawa seperti itu, di tambah toket gedenya ikut bergoyang mengikuti gerakan tubuhnya yang berguncang. Lalu dia kembali melihat ke arahku dan berkata ” Bon.. tante nebeng ke rumah tante ya…. capek sudah soalnya… ” Akupun segera beranjak dan berkata ” Apa sich yang nggak buat tante… ” Kamipun pulang bareng menuju rumah tante Nisa.
Karena rumahnya memang berada di palig ujung komplek ini, sampai di sana tante menyuruhku untuk mampir sebentar saja ” Ayo mampir dulu.. kan masih terlalu pagi buat sekolah Bon… atau kamu masih mau jemput pacar kamu… ” Akupun langsung menjawabnya ” Sudah di bilangin kalau aku ingin melihat tante… ” Akhirnya akupun masuk kedalam rumahnya.
Tante Nisa langsung menuju kamarnya untuk mandi katanya. Sedangkan aku duduk di ruang tamunya tapi dapat aku dengar kalau dia sedang mengguyurkan air pada tubuhnya, kembali aku menghayalkan bentuk tubuhnya tiba-tiba terdengar tante Nisa memanggilku ” Bon… kamu dengar tidak.. tolong ambilkan handuk bersih di dalam lemari tante.. ” Aku mendekat lalu aku lihat lemari dalam kamar tersebut.
Tapi aku masih kembali bertanya pada tante Nisa ” Yang mana tante…?” Kataku dan terdengar jawabannya ” Di dalam lemari itu BOn… ” Akupun membuka lemari dan ku ambil handuk bersih yang memang berada di dalam lemarinya, lalu aku mendekat ke depan pintu kamar mandi tante Nisa, saat aku ulurkan tanganku untuk memberikan handuk tersebut pada tangan tante Nisa.
Dengan sengaja aku membuka daun pintu sedikit lebih terbuka lagi. Saat itulah terlihat tubuh mulus tante Nisa di depanku dengan tatapan yang menggoda tante Nisa menatap tajam padaku. Saat itu juga aku mendekat lalu aku rangkul tubuh mulusnya kemudian dengan lembut aku daratkan bibirku pada bibirnya yang terasa dingin, kamipun saling pagut satu sama lain.
Tante Nisa mengingatkan aku untuk melepas seragamku, dan dengan cepat aku lepas seragamku itu sampi akhirnya kami berdua sudah sama-sama telanjang. Aku langsung membenamkan wajahku pada toket yang selama ini membuatku penasaran ” Ooooouuuuggghhh… Bon…. ooooouuuuggghh…. aaaaggggghhh….. aaaaaagggghhh… aaaaggghh… ” Desah tante Nisa waktu itu.
Bagai pemain dalam adegan film dewasa akupun terus memainkan lidahku pada toketnya hingga aku hisap putingnya yang berwarna kecoklatan ” OOooouuuggghhhh…. oooouuuggghh…. ooooouuuggghhhhh…. aaaaaaggggghhhh… aaaaagggh… ” Kini tubuh tante Nisa sudah menungging sambil berpegangan pada bath up yang ada di dalam kamar mandi tersebut.
Lalu aku acungkan kontolku untuk segera masuk dalam memeknya, awalnya aku ragu takut tidak dapat memasukkan kontolku tapi akhirnya kontolku dapat langsung menerobos memeknya tanpa menemukan hambatan apapun. Saat itu juga aku goyang pantatku ” Oooouugggh….. aaaaaaggggghhh….. oooooouuugggghh….. aaaaaaagggghhh…. ” Terus saja aku bergoyang sambil memejamkan mata.
Aku merasakan kontolku seakan bergetar hebat di dalam lubang memek tante Nisa ” OOooouuuggghh… tan.. te….. ini…. aaaaggghhh…. tan.. te…. aaaaagggghh…. aaaaaaggghhh… ” Tiba-tiba dari dalam kontolku menyembur larva hangat dan terasa nikmat dalam tubuhku waktu itu, aku menjerit kecil karena tidak mampu menahan rasa nikmat yang tiada terkira ini.
Tante Nisa ikut mengerang mungkin diapun mencapai orgasme juga. Dia langsung bangun dan menghadap padaku saat itu juga dia lumat bibirku sedangkan tubuh kami yang masih sama-sama bugil saling berdekapan mesra, inilah awal aku melakukan adegan layaknya dalam film dewasa dan tante Nisa adalah wanita pertama yang melakukan hal itu padaku dan aku suka itu.
Komentar
Posting Komentar